Kelompok ini mengambil
nama "taliban"
karena memang pada awalnya sebagian besar anggotanya merupakan siswa pesantren
yang didirikan oleh para pengungsi Afghanistan di Pakistan pada tahun 1980-an.
Gerakan ini mulanya
didominasi oleh orang-orang Pashtun dan muncul di sejumlah pesantren yang
dibiayai Arab Saudi dengan menganut aliran Sunni garis keras.
Baca Juga:
Taliban: Tugas Wanita Itu Melahirkan, Bukan Jadi Menteri
Akibat ketidakstabilan
situasi politik dan runtuhnya rezim Soviet, kelompok ultrakonservatif ini
berkembang dan eksis pada medio 1990-an.
Pada September 1995,
mereka berhasil merebut Provinsi Herat, di perbatasan Iran.
Tepat setahun kemudian,
sejak 1996, Taliban menguasai sebagian besar wilayah Afghanistan, termasuk di
antaranya Kabul.
Baca Juga:
Taliban Izinkan Perempuan Afghanistan Kuliah, Tapi…
Di bawah kekuasaannya,
Taliban memberlakukan hukum Islam yang ketat.
Mengutip News Sky, Taliban kemudian dituduh
menegakkan hukum Islam yang brutal dan represif dengan eksekusi publik sebagai
hukumannya.
Perempuan diharuskan
berpakaian tertutup dan pria harus menumbuhkan janggut.