"Kami membutuhkan akses bantuan
kemanusiaan secepat mungkin," katanya kepada kantor berita AP.
"Bahan bakar dan bahan pangan
sangat dibutuhkan segera."
Baca Juga:
Alamak! Pilot Ethiopian Airlines Tertidur Saat Terbang
Menurutnya hingga dua juta
penduduk yang bertahan di Tigray akan menghadapi "masa yang sangat, sangat sulit,"
termasuk mereka yang mengungsi di negeri jiran.
Lintas komunikasi dari dan ke
Tigray saat ini dilaporkan lumpuh, sejak PM Abiy Ahmed memerintahkan operasi
militer sepekan lalu.
Dia bersikeras menuduh partai
politik lokal duluan yang mendalangi serangan terhadap pasukan pemerintah.
Baca Juga:
Pria Ethiopia Berebut Daftar Jadi Tentara Bayaran Rusia
Akibatnya sekitar 900 petugas
bantuan kemanusiaan terjebak di kawasan konflik, tanpa bisa menghubungi dunia
luar.
"Sembilan badan PBB, termasuk 20
LSM, semua bergantung dari dua kantor" di Tigray untuk berkomunikasi, tutur
Sajjid.
Perang sulitkan penyaluran
bantuan Abiy yang di awal masa jabatannya mendapat hadiah Nobel Perdamaian
bersikeras tidak akan menerima negosiasi damai dengan pemerintah daerah Tigray
yang dianggapnya ilegal.