Front Pembebasan Rakyat Tigray
(TPLF) sebelumnya mengabaikan larangan pemerintah dengan menggelar pemilihan
umum regional, September silam.
Uni Afrika mendesak perdana
menteri meredakan eskalasi konflik yang mengancam stabilitas di kawasan
strategis, namun rawan konflik tersebut.
Baca Juga:
Alamak! Pilot Ethiopian Airlines Tertidur Saat Terbang
Inggris juga melobi pemerintah
di Addis Abeba agar menyepakati gencatan senjata. Adapun AS belum memberikan
komentar apapun.
Sejauh ini perang belum berhenti
berkecamuk. Armada jet tempur Ethiopia masih lalu lalang di langit Tigray,
meninggalkan ratusan mayat warga sipil yang tewas dalam serangkaian serangan
udara.
Adapun penutupan bandar udara dan
blokade terhadap semua jalan penghubung utama mempersulit ruang gerak penduduk
untuk mengevakuasi diri. Sejak pekan lalu sambungan telepon dan internet sudah
diputus pemerintah.
Baca Juga:
Pria Ethiopia Berebut Daftar Jadi Tentara Bayaran Rusia
Kepala kantor bantuan
kemanusiaan PBB di Addis Abeba, Sajjid mengeluhkan blokade jalan "menyulitkan
tugas kami untuk memastikan pasokan bantuan kemanusiaan untuk hampir dua juta
orang."
"Sayangnya situasi ini mungkin
tidak bisa diatasi oleh semua pihak dalam satu atau dua pekan," tutur Sajjid.
"Kelihatannya ini akan jadi
konflik yang panjang."