WahanaNews.co | Sistem pertahanan rudal di ibu kota Ukraina, Kyiv, sukses membidik dan menembak jatuh 10 drone Shahed buatan Iran pada Rabu (14/12/2022).
Kabar tersebut disampaikan Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko, sebagaimana dilansir Reuters.
Baca Juga:
2 Pelaku Sindikat Judi Online Asal Kamboja Diringkus Polda Jabar
Selain serangan drone, juga terjadi ledakan di Distrik Shevchenkivskyi pusat kota, kluster universitas, galeri, dan restoran.
Serangan drone tersebut juga merusak dua bangunan pemerintahan di Kyiv.
Pemerintah Kota Kyiv mengumumkan, sejauh ini masih belum ada informasi tentang korban jiwa.
Baca Juga:
Timnas Indonesia Menang 2-0 Lawan Kamboja
Suara sirene peringatan serangan udara kembali meraung di Kyiv para Rabu pukul 06.00 waktu setempat, sekitar dua jam setelah sirene pertama berbunyi.
Melalui Telegram, Kepala Staf Kepresidenan Ukraina Andriy Yermak mengutuk ledakan di sekitar Kyiv.
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Rabu menyerukan bantuan jangka panjang untuk membersihkan negaranya dari ranjau dan persenjataan lain yang belum meledak.
Dia menyebut wilayah Ukraina yang terkontaminasi ranjau dan persenjataan lain yang belum meledak sekarang mencapai seluas Kamboja.
Zelensky berkata demikian dalam pidato video ke parlemen Selandia Baru.
Dia menggambarkan invasi Rusia yang hampir berlangsung setahun sebagai "ekosida" yang akan berdampak lama dan memohon Selandia Baru dan negara lainnya untuk meningkatkan bantuan.
"Sampai sekarang, 174.000 kilometer persegi wilayah Ukraina terkontaminasi ranjau dan persenjataan yang belum meledak," kata Zelensky kepada anggota parlemen.
Itu adalah area yang kira-kira seukuran Kamboja, Suriah, atau Uruguay.
Zelensky mendesak Selandia Baru yang militernya memiliki pengalaman luas dalam pembersihan ranjau untuk membantu memimpin upaya pembersihan.
"Tidak ada kedamaian yang nyata bagi setiap anak yang bisa meninggal karena ranjau anti-personel Rusia yang tersembunyi," kata Zelensky, dikutip dari AFP. [rna]