Sebelumnya, AS juga mencatat pertumbuhan ekonomi minus 1,4 persen pada kuartal I 20222 di tengah penurunan dana bantuan covid-19 dari pemerintah.
Namun demikian, penurunan PDB AS tidak sejalan dengan permintaan domestik yang kuat.
Baca Juga:
Soal Resesi Jepang dan Inggris, Menkeu Sri Mulyani Buka Suara
Kementerian Perdagangan AS menyebut kontraksi ekonomi ini merupakan yang pertama sejak resesi imbas pandemi hampir dua tahun lalu, didorong oleh defisit perdagangan karena lonjakan impor dan penurunan pasokan.
Sementara itu, permintaan domestik meningkat dibandingkan kuartal keempat tahun lalu, menghilangkan kekhawatiran baik stagflasi atau pun resesi. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.