Menurut Kepala Staf Angkatan Udara Malaysia,
Jenderal Tan Sri Ackbal Abdul Samad, pesawat militer China terdeteksi terbang
pada ketinggian 23.000 dan 27.000 kaki dengan kecepatan 290 knot melalui
wilayah informasi penerbangan Singapura (FIR) sebelum memasuki Zona Maritim
Malaysia dan Kota Kinabalu.
"Kemudian, mereka terbang lebih jauh
hingga mencapai hampir 60 mil laut dari pantai wilayah Sarawak, dan ini
mengancam kedaulatan kami. RMAF kemudian meluncurkan pesawat Hawk 208 dari
Skadron 6 dari Pangkalan Udara Labuan," katanya.
Baca Juga:
Pemerintah China Bongkar Identitas Warganya yang Jadi Mata-Mata CIA
RMAF melanjutkan pemantauan radar dan beberapa
upaya dilakukan untuk mengarahkan pesawat militer China menghubungi menara
kontrol lalu lintas udara KK FIR, tetapi instruksi itu diabaikan.
Berdasarkan intersepsi, belasan pesawat
militer China itu adalah pengangkut strategis Ilyushin Il-76 dan Xian Y-20,
yang mampu melakukan berbagai misi.
China mengklaim hampir seluruh wilayah Laut
China Selatan.
Baca Juga:
Ini 4 Alasan AS Ketar-ketir Hadapi Kekuatan Militer China
Klaim sepihak itu bertabrakan dengan wilayah
perairan sejumlah negara, seperti Brunei, Filipina, Malaysia, Singapura, dan
Vietnam.
Tiongkok juga telah membangun pulau buatan di
Laut China Selatan dan pangkalan udara di beberapa pulau tersebut. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.