WahanaNews.co | “Kelakuan” sebuah restoran Prancis di Jeddah telah memicu kontroversi di Arab Saudi. Restoran tersebut dilaporkan menolak masuknya semua wanita berhijab dan pria yang mengenakan pakaian nasional Saudi.
Ini diyakini sebagai insiden pertama yang dilaporkan di negara itu, yang merupakan rumah bagi dua situs paling suci Islam. Banyak pengunjung restoran mengungkapkan kemarahan mereka atas keputusan mengejutkan tersebut.
Baca Juga:
Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Putaran Ketiga
Melalui media sosial, banyak netizen yang menandai pihak berwenang di Arab Saudi, mendesak mereka untuk mengambil tindakan terhadap restoran tersebut.
Restoran itu juga dituduh tidak menghormati Islam di rumah Islam.
Mengomentari halaman Facebook restoran tersebut, seorang pengguna media sosial bernama Ameera Al Qahtani mengatakan:
Baca Juga:
Kanwil Kemenag Kaltara Alokasikan 221.000 Jatah Haji untuk Tahun 2025
“Restoran ini tidak pantas mendapatkan bintang apa pun. Karena menolak untuk mengizinkan wanita [mengenakan] jilbab, dan menolak pakaian Saudi untuk pria. Mereka harus diusir dari Jeddah. Mereka tidak menghormati agama kami, dan ini membuat saya sangat marah.”
Pengguna lain, Tariq El Eblesch, mengatakan: “Mereka (restoran) harus diusir dari Jeddah. Mereka tidak menghormati agama dan tradisi kami.” Tidak ada tanggapan atau komentar langsung dari restoran atau dari otoritas Saudi.
Ini bukan pertama kalinya sebuah restoran menolak masuknya wanita berhijab di kawasan Teluk. Dua bulan lalu, sebuah restoran India terkenal di Bahrain ditutup setelah seorang wanita berhijab diduga dilarang memasuki fasilitas tersebut.
Otoritas Pariwisata dan Pameran Bahrain (BTEA) mengatakan telah meluncurkan penyelidikan atas insiden tersebut, yang terungkap setelah sebuah video yang menunjukkan salah satu staf yang menghalangi seorang wanita bercadar memasuki fasilitas itu menjadi viral di platform media sosial, di mana pengguna mengekspresikan kemarahan mereka pada perilaku ini.
Dalam video tersebut, gadis itu terdengar mengatakan dia pergi dengan temannya ke restoran tetapi terkejut bahwa temannya tidak diizinkan masuk karena dia mengenakan jilbab.
Kementerian Bahrain telah meminta semua outlet pariwisata untuk mematuhi peraturan dan menghindari penegakan kebijakan yang melanggar hukum Kerajaan.
“Kami menolak semua tindakan yang mendiskriminasi orang, terutama mengenai identitas nasional mereka seperti hijab,” kata kementerian itu. [qnt]