WahanaNews.co, Jakarta - Permasalahan di Myanmar dikatakan Presiden RI Joko Widodo memang masih menjadi tantangan ASEAN dan untuk menyelesaikannya perlu kemauan politik semua pihak.
"Kita juga harus menyadari situasi dapat diselesaikan kalau ada kemauan politik di seluruh Myanmar," kata Presiden Jokowi dalam pidatonya pada peringatan HUT ke-56 ASEAN di Jakarta, Selasa (8/8/2023).
Baca Juga:
Lokasi Sempat Terdeteksi, 11 Warga Sukabumi Disekap di Wilayah Konflik Myanmar
Jokowi mengatakan bahwa ASEAN terus membantu penyelesaian konflik di Myanmar melalui konsensus lima poin (five point consensus).
Konsensus lima poin yang dimaksud adalah menyerukan penghentian kekerasan, dialog dengan semua pemangku kepentingan, menunjuk utusan khusus untuk memfasilitasi mediasi dan dialog, mengizinkan ASEAN untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Myanmar, serta mengizinkan utusan khusus ASEAN untuk mengunjungi dan bertemu dengan pemangku kepentingan di Myanmar.
ASEAN, tambah Jokowi, yang merupakan kapal besar harus terus bergerak maju, berlayar dan tidak boleh karam karena pemimpin-pemimpin ASEAN memiliki tanggung jawab terhadap ratusan jiwa masyarakat di kawasan.
Baca Juga:
Imbas Serangan Udara Junta Militer, 11 Warga Myanmar Tewas
Setelah menghadiri peringatan HUT ke-56 ASEAN, Jokowi kembali menegaskan persoalan di Myanmar menyangkut kemanusiaan dan seluruh rakyat Myanmar.
Penyelesaian situasi di Myanmar, kata Jokowi, kompleks dan tidak mudah karena berhubungan erat dengan berbagai pihak.
"Sehingga memerlukan waktu dan itu bisa terjadi kalau semua stakeholders yang ada di Myanmar mau, memiliki kemauan yang sama untuk selesaikan masalah ini, kalo tidak memang sangat sulit," kata Jokowi.