Pemilu tahun ini telah mencatat tingkat partisipasi pemilih yang tinggi sepanjang sejarah, dengan angka mencapai 74%, menurut informasi dari CEC.
Meskipun ribuan demonstran menentangnya dengan melakukan protes di tempat pemungutan suara pada hari Minggu, Putin berhasil memenangkan pemilu dengan mayoritas yang signifikan.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Menurut laporan Reuters pada hari Senin (18/3/2024), Amerika Serikat mengklaim tanpa memberikan bukti bahwa pemungutan suara dalam pemilu Rusia tidak dilakukan secara bebas dan adil.
Bagi Putin, yang dulunya merupakan seorang letnan kolonel KGB dan pertama kali menduduki posisi kekuasaan pada tahun 1999, hasil ini dimaksudkan untuk menekankan kepada Barat bahwa pemimpin Rusia harus dihormati, baik dalam situasi perang maupun damai, dalam beberapa tahun ke depan.
Hasil awal ini berarti Putin, yang saat ini berusia 71 tahun, diperkirakan akan dengan mudah memperoleh masa jabatan enam tahun ke depan, sehingga akan melampaui masa jabatan Josef Stalin dan menjadi pemimpin terlama di Rusia dalam lebih dari 200 tahun.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.