WahanaNews.co | Perdana Menteri (PM) Palestina, Mohammad Shtayyeh, menyebut, PM Israel Neftali Bennet tidak pernah berkomunikasi atau membahas negosiasi dengan negaranya.
Tindakan ini disebutnya menunjukkan tidak ada niat atau keinginan untuk perdamaian dua negara.
Baca Juga:
AS Gelontorkan Bantuan Militer Senilai Rp 421 Triliun ke Israel
Pernyataan Shtayyeh ini dijelaskan pada awal pertemuan kabinet mingguan yang diadakan di Ramallah.
Menurutnya, Israel hanya inginkan pendudukan atas tanah Palestina.
“Program pemerintah Israel hanya untuk memperluas permukiman, merebut lebih banyak tanah, merampas sumber daya alam rakyat kita dan menghapus basis geografis negara dari Palestina," ungkapnya, dilansir dari Wafa News, Senin (20/9/2021).
Baca Juga:
Presiden Abbas: Pertimbangkan Ulang Hubungan dengan AS Setelah Veto PBB
“Ini memerlukan pembahasan serius dari kita semua dan masyarakat internasional, terutama negara-negara yang mengadvokasi dan percaya pada solusi dua negara. Karena yang dimaksud (Israel) adalah melanjutkan penghancuran sistematis terhadap kemungkinan pembentukan negara Palestina, dan ini meminta kami meninjau kembali situasi kami saat ini,” tambahnya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad al-Maliki, mengatakan, tindakan Naftali Bennett sejak menjabat sebagai Perdana Menteri Israel, tidak memiliki agenda perdamaian sama sekali.
Ia menyebut, Israel tidak memiliki prinsip perdamaian berdasarkan solusi dua negara.