Sejak awal kasus, sambung Judha, KBRI Tokyo telah memonitor dan siap memberikan pendampingan hukum.
Sementara itu, kasus lain yang melibatkan WNI di Korea Selatan adalah kecelakaan kapal tenggelam.
Baca Juga:
Tim Sar Dikerahkan Cari Kapal Angkut Wisatawan Dilaporkan Tenggelam di Takalar Sulsel
Sebanyak empat Anak Buah Kapal (ABK) dilaporkan meninggal pada Minggu (10/3/2024) dalam kecelakaan kapal ikan 2 Haensho yang tenggelam di Laut Yeosu Selatan.
Tiga orang di antaranya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI), sementara satu orang lagi merupakan warga Korea Selatan.
"Proses pencarian masih terus dilakukan Korean Coast Guard (KCG) untuk 5 ABK lainnya, terdiri dari 4 ABK WNI dan 1 ABK Korsel," ungkap Direktur Pelindungan WNI dan BHI Judha Nugraha dalam pernyataan, Minggu (10/3/2024).
Baca Juga:
Kapal Jakarta-Lombok Kandas di Perairan Selayar, 22 Kru Hilang
KBRI Seoul, kata Judha, telah mengirimkan Tim Pelindungan WNI ke Tongyeong, sekitar 5 jam perjalanan darat dari Seoul.
"Tim berkoordinasi erat dengan KCG untuk proses pencarian dan Rumah Sakit SAE Tongyeong untuk proses penanganan jenazah," tambah Judha.
Hingga saat ini, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) telah berhasil menghubungi seluruh keluarga WNI untuk menyampaikan perkembangan proses pencarian dan penanganan jenazah.