Analis: Belum Jelas Tujuan Australia Bangun Kapal Selam Nuklir
Baca Juga:
Ketegangan Laut Meningkat, AS Kerahkan Kapal Selam Rudal Tomahawk ke Indo-Pasifik
Menanggapi proyek kapal selam nuklir Australia tersebut, pakar hukum internasional di Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, Sabtu (18/9/2021), mengakui dirinya tidak mengetahui persis tujuan pemerintah Australia membangun kapal selam bertenaga nuklir.
Akibatnya, tak heran jika kebijakan itu menimbulkan banyak dugaan, termasuk soal apakah kapal selam bertenaga nuklir ini dibangun untuk menjaga kawasan Asia Pasifik, terutama menghadapi tindakan agresif China belakangan ini.
"Kalau kapal-kapal bertenaga nuklir ini akan memasuki wilayah ASEAN, akan menjadi problematik karena di lingkungan ASEAN kita punya ZOPFAN. ZOPFAN ini adalah zona bebas nuklir yang ada di Asia Tenggara," kata Hikmahanto.
Baca Juga:
Korut Tantang AS-Korsel, Kim Jong-un Pamer Kapal Selam Nuklir di Tengah Latihan Militer
ASEAN, tambahnya, tentu akan menolak kapal-kapal selam nuklir Australia itu memasuki perairan Asia Tenggara, dan hal ini dapat memicu gesekan hubungan antara kedua pihak.
Hikmahanto meyakini, negara yang paling menolak keinginan Australia membangun kapal-kapal selam bertenaga nuklir adalah China.
Hikmahanto mengakui, pemerintah Indonesia hanya bisa menyampaikan protes, karena rencana Australia memiliki kapal selam nuklir merupakan hak kedaulatannya.