Mengingat Indonesia belum mengetahui pasti alasan Australia itu, Indonesia tidak dapat mengambil langkah lebih tegas.
Hikmahanto menyarankan pemerintah Indonesia menggalang komunikasi dan koordinasi dengan negara anggota ASEAN lainnya, agar nantinya kapal-kapal selam nuklir Australia tidak memasuki perairan Asia Tenggara.
Baca Juga:
Rusia Berencana Memindahkan Kapal Selam Nuklir ke Semenanjung Laut Pasifik
Dan jika terjadi eskalasi ketegangan di Laut China Selatan, Indonesia harus meminta perhatian Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Indonesia Cermati Keputusan Australia
Baca Juga:
Australia Belanja Kapal Selam Nuklir AS, China: Salah dan Berbahaya
Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah, mengatakan, pemerintah Indonesia mencermati dengan penuh kehati-hatian tentang keputusan pemerintah Australia untuk memiliki kapal selam bertenaga nuklir.
Indonesia sangat prihatin atas terus berlanjutnya perlombaan senjata dan proyeksi kekuatan militer di kawasan.
"Indonesia menekankan pentingnya komitmen Australia terus memenuhi kewajibannya mengenai non-proliferasi nuklir. Indonesia mendorong Australia dan pihak-pihak terkait lainnya untuk terus mengedepankan dialog dalam menyelesaikan perbedaan secara damai," ujar Faizasyah.