Presiden Jokowi lalu menjelaskan, saat ini semua negara sedang mengalami kesulitan ekonomi.
Dampak pandemi Covid-19 dan perang membuat prediksi yang telah ditetapkan dalam kebijakan negara tidak bisa lagi dihitung dengan angka-angka yang pasti.
Baca Juga:
Dari Beijing, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Washington DC
"Semua negara betul-betul pusing semua. Dalam dua minggu ini saya dapat telepon beberapa kepala negara/pemerintahan. Semuanya sama. Bingung menyelesaikan persoalan-persoalan yang kita alami bersama," ujar dia," ujar Jokowi saat memberi pengarahan pada acara.
Selain itu, ada pula dampak lain, yakni kelangkaan energi yang menyebabkan naiknya harga minyak mentah dunia.
Ia kemudian membandingkan harga minyak mentah dunia dulu hanya 50-60 dolar AS per barrel.
Baca Juga:
Prabowo Hadiri Pertemuan Bisnis dengan Sejumlah Pengusaha RRT
Sekarang menjadi 118 dollar AS per barrel atau naik dua kali lipat.
"Sehingga negara-negara yang tidak menyubsidi BBM (bahan bakar minyak) harganya naik langsung dua kali lipat. Bayangkan kita (BBM) naik 10 persen saja demo-nya tiga bulan. Ini naik dua kali lipat. Artinya 100 persen naik," ungkap Presiden Jokowi.
Selain minyak, kenaikan harga juga terjadi pada gas dan pangan.