WahanaNews.co | Presiden Rusia, Vladimir Putin, disebut bakal menggelar nuklir dalam beberapa hari ke depan. Sejumlah pihak termasuk negara-negara Barat ketar-ketir akan hal itu di tengah ancaman Moskow soal nuklir ke Kyiv.
Rusia disebut kerap melakukan latihan nuklir rutin di akhir tahun. Beberapa pengamat Amerika Serikat, dan negara Barat lain memperkirakan latihan itu akan berlangsung dalam waktu dekat.
Baca Juga:
Klaim NATO tentang Bantuan Militer Iran ke Rusia di Ukraina Tak Berdasar dan Bermotif Politik
Latihan itu membuat banyak pihak khawatir di tengah ancaman Putin yang siap menggunakan senjata nuklir untuk menyerang dan mempertahan wilayaj yang dicaplok dari Ukraina.
Beberapa pejabat Barat khawatir Moskow bisa saja sengaja merealisasikan niatnya.
"Inilah mengapa Anda [Putin] tidak ingin memiliki retorika yang terlalu panas pada saat yang sama Anda akan melakukan latihan nuklir," kata seorang pejabat Barat kepada Reuters, Jumat (14/10).
Baca Juga:
Terpilih Jadi Sekjen NATO, Ini Profil Perdana Menteri Belanda Mark Rutte
Ia kemudian berujar, "Karena dengan begitu kita punya tantangan tambahan untuk benar-benar memastikan bahwa tindakan yang kita lihat, hal-hal yang terjadi, sebenarnya adalah latihan dan bukan sesuatu yang lain."
Rusia terakhir menggunakan kekuatan nuklir pada Februari, tak lama sebelum invasi ke Ukraina.
Pengamat Barat menilai tindakan ketika itu sebagai sebuah langkah untuk mencegah Barat mendukung Kyiv.
"[Latihan itu untuk menguji] kemampuan Kremlin memberi kendali atas pasukan, dan untuk mengeluarkan arahan, dan pasukan itu sendiri untuk menanggapi instruksi itu," kata pengamat Barat.
Pejabat itu mengantisipasi bahwa Rusia akan mempublikasikan aspek-aspek latihan tersebut. Dengan demikian, mereka bisa menggunakan rilis itu untuk mengusir ancaman Moskow.
Seorang pejabat pertahanan AS juga mengatakan latihan Rusia mungkin akan digelar pada waktu yang hampir bersamaan dengan latihan kesiapsiagaan nuklir tahunan NATO atau "Steadfast Noon."
Latihan nuklir NATO akan dimulai minggu depan. Latihan ini sudah dijadwalkan sebelum invasi Rusia ke Ukraina.
"Kami akan tetap melanjutkan agenda rutin kami untuk untuk mempertahankan pencegah (nuklir) kami, tak akan ada pesan khusus seputar latihan kami," kata pejabat pertahanan AS.
Arena latihan NATO berjarak 1.000 kilometer dari Rusia. Sekitar 14 anggota aliansi ini akan terlibat dalam latihan.
Sejauh ini, banyak yang menilai Putin belum mengambil langkah-langkah yang menunjukkan ia tengah bersiap meluncurkan serangan nuklir.
Namun, pembicaraan soal nuklir Moskow meningkat setelah militer Ukraina melakukan serangan belasan selama sebulan terakhir.
Dalam beberapa pekan terakhir, Putin memproklamirkan pencaplokan wilayah Ukraina. Ia juga mengancam akan mempertahankan wilayah Rusia dengan senjata nuklir.
Menanggapi latihan nuklir Rusia, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan bakal memantau latihan tahunan Rusia dari dekat.
Sementara itu, juru bicara Keamanan Nasional AS, John Kirby, mengatakan dalam latihan tersebut Rusia akan melibatkan manuver skala besar dari kekuatan nuklir strategisnya, termasuk peluncuran rudal langsung.
"Meskipun Rusia mungkin percaya latihan ini akan membantunya memproyeksikan kekuatan, terutama mengingat kejadian baru-baru ini, kita tahu bahwa unit nuklir Rusia berlatih secara ekstensif pada tahun ini," kata Kirby.[zbr]