"Dia menelan obat, dan kami tidak tahu apa isinya. Satu hal yang kami tahu, itu adalah obat."," katanya kepada SF Gate.
"Kami ingin mencegah hal ini terjadi pada keluarga lain," kata Esther Wojcicki kepada SF Gate.
Baca Juga:
Duel Udara Paling Sengit Abad Ini, Jet J-10 Tumbangkan Rafale di Langit Asia Selatan
Menurut neneknya, Troper "baru saja memulai" semester kedua tahun pertamanya di UC Berkeley, di mana dia mengambil jurusan matematika "dan sangat menyukainya."
Selain "berkembang secara akademis, Troper disebut memiliki "komunitas pertemanan yang kuat, baik dari asrama maupun lainnya.
"Di rumah, dia menceritakan kepada kami kisah-kisah tak berujung tentang kehidupannya dan teman-temannya di Berkeley," tulisnya.
Baca Juga:
Momen Bersejarah, Paus Asal AS Gelar Misa Perdana: Tanpa Iman, Hidup Tak Bermakna
"Hidup Marco terpotong terlalu singkat. Dan kami semua sangat terpukul memikirkan semua peluang dan pengalaman hidup yang akan dia lewatkan dan akan kita lewatkan bersama," kata Esther Wojcicki.
"Marco, kami semua mencintaimu dan merindukanmu lebih dari yang kamu sadari."
[Redaktur: Sandy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.