Dia belum pernah pulang ke tanah
kelahirannya sejak Amerika Serikat dan pasukan koalisi menyerbu Irak dan
menumbangkan rezim Saddam Hussein.
Saat ini, Raghad
masuk ke dalam daftar buronan pemerintah Irak.
Baca Juga:
Kerjasama PT Tirta Asasta - Pemerintah Kota Depok Salurkan Bantuan Kemanusiaan Korban Banjir Kabupaten Sukabumi
Selain membahas soal politik Irak,
Raghad juga menyinggung perihal pengaruh Iran di kawasan Timur Tengah.
Menurut dia, Iran
terlalu ikut campur dalam urusan Irak setelah rezim ayahnya tumbang. Pemerintah
Irak saat ini cenderung merapat kepada Iran.
Padahal, di
kalangan rakyat Irak, sentimen anti-Iran masih melekat kuat meski mayoritas
penduduknya sama-sama menganut ajaran Syiah.
Baca Juga:
Guru Supriyani Disomasi Bupati Konawe Selatan, Usai Cabut Kesepakatan Damai
Irak dan Iran sempat berperang pada 22
September 1980 hingga 20 Agustus 1988.
Saat itu, Saddam
Hussein berusaha supaya gelombang revolusi di Iran yang menumbangkan
pemerintahan Shah Reza Pahlevi tidak menular ke negaranya.
Sebab, ketika itu Irak dikuasai oleh rezim Saddam yang beraliran Sunni dan menganut
paham Ba'athisme.