"Anda semua mengajari saya banyak hal. Saya tidak akan menjadi jurnalis seperti sekarang jika bukan karena Anda," terangnya.
Ressa bersama teman-temannya mendirikan media yang diberi nama Rappler pada 2012.
Baca Juga:
Duterte Ditangkap, Eks Presiden Filipina Diperkarakan ICC atas Perang Narkoba
Para jurnalis ini membuat Rappler menjadi media yang mampu melawan pembungkaman terhadap kebebasan pers.
Inilah yang membuatnya dianugerahi penghargaan Nobel Perdamaian 2021.
Kepada jurnalis di Indonesia dan seluruh dunia, Ressa berpesan untuk membangun kepercayaan saat memiliki kebenaran.
Baca Juga:
Duterte Serukan Pembunuhan Senator, Filipina Makin Memanas
Menurut dia, standar etika jurnalisme tidak berubah.
Karenanya, ia meminta jurnalis untuk tidak asal dalam mengabarkan berita. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.