WahanaNews.co | Invasi Rusia ke Ukraina sudah memasuki pekan ke empat. Berbagai dialog telah dilakukan kedua negara untuk menemukan kesepakatan gencatan senjata.
Namun, upaya dialog masih belum membuahkan hasil. Rusia juga masih terus menggempur sejumlah wilayah di Ukraina.
Baca Juga:
Ngeri! Infrastruktur Ukraina yang Rusak Akibat Perang Capai 2 Kuadriliun
Berikut rangkuman situasi terkini Rusia vs Ukraina, Selasa (22/3) pagi:
Zelensky Peringatkan Putin Perang Dunia III Pecah jika Dialog Gagal
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, memperingatkan Presiden Rusia, Vladimir Putin, Perang Dunia III meletus jika negosiasi damai kedua negara ini gagal.
Baca Juga:
Penasihat Zelensky Mundur Gara-gara Urusan Rudal Rusia
Zelensky mengatakan jika hanya ada satu persen kesempatan untuk negosiasi dengan Rusia, ia akan mengambilnya dan menggunakan format apa pun.
"Setiap kesempatan punya kemungkinan negosiasi, kemungkinan berbicara dengan Putin. Tetapi jika upaya ini gagal, itu berarti ini Perang Dunia Ketiga," kata dia dalam wawancara eksklusif, Minggu (20/3).
Pabrik Amonia di Ukraina Bocor saat Invasi Rusia, Warga Dievakuasi
Pihak berwenang Ukraina mengatakan kebocoran amonia terjadi pada sebuah pabrik kimia di Novoseltysa, Sumykimprhom, yang memproduksi pupuk pada Senin (21/3).
Penduduk berada dalam jarak 2,5 kilometer dari area pabrik yang terletak di Kota Novoseltysa, Ukraina utara, diimbau untuk menjauh dan mengungsi di ruang bawah tanah.
Kebocoran ini terjadi ketika Rusia masih terus membombardir sejumlah wilayah strategis di Ukraina seperti Ibu Kota Kyiv dan kota pelabuhan Mariupol.
Rusia Klaim Sedikit Lagi Taklukkan Pasukan Ukraina di Donbas
Pasukan Rusia mengklaim sedikit lagi menaklukkan pasukan Ukraina di wilayah Donbas yang menjadi salah satu titik pertempuran sejak invasi Moskow berlangsung.
Donbas terletak di bagian timur Ukraina dan telah lama dikuasai kelompok separatis pro-Rusia. Invasi Rusia ke Ukraina pun pertama kali berlangsung di Donbas hingga meluas ke wilayah lainnya.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, menuturkan setidaknya 60 personel "batalion Donbas" atau tentara Ukraina tewas dalam pertempuran terbaru selama akhir pekan.
Ukraina Ogah Manut Ultimatum Rusia Serahkan Kota Mariupol
Ukraina menolak ultimatum Rusia untuk menyerahkan Mariupol, kota pelabuhan di selatan negara yang telah dikepung dan dibombardir dalam beberapa hari terakhir.
"Tidak ada pertanyaan atau hal yang patut dipertanyakan soal menyerah dan meletakkan senjata," kata Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk, kepada media lokal Pravda, seperti dikutip dari Reuters pada Minggu (20/3).
"Kami telah memberitahukan pihak Rusia terkait hal ini," lanjutnya.
Vereshchuk juga mengecam aksi Moskow yang memaksa warga Mariupol dievakuasi ke wilayah Rusia tanpa persetujuan. Menurutnya, pembukaan koridor kemanusiaan hanyalah manipulasi Rusia belaka.
Ukraina Bunuh Komandan Senior Rusia dalam Pertempuran Mariupol
Seorang wakil komandan Armada Angkatan Laut Rusia, Kapten Pangkat Pertama Andrei Paliy, tewas dalam pertempuran dengan pasukan Ukraina di Kota Mariupol pada Minggu (20/3).
"Andrei Nikolaevich memilih mempertahankan tanah airnya sebagai pekerjaan hidupnya dan mati untuk masa depan kita yang damai. Pada 1993, ia menolak mengambil sumpah setia ke Ukraina, tetap setia kepada Rusia dengan bergabung dengan Armada Utara Rusia," kata Gubernur Sevastopol di Crimea, Mikhail Razvozhaev, dalam telegramnya.
Paliy diketahui lulus dari Sekolah Tinggi Politik Angkatan Laut Kyiv, sekolah untuk perwira politik angkatan laut Uni Soviet. Paliy juga pernah ambil bagian dalam perang Rusia melawan Georgia pada 2008. [bay]