WahanaNews.co| Sekitar 1.037 pasukan keamanan Afganistan telah
melarikan diri akibat kemajuan cepat pasukan Taliban di Utara. Dikonfirmasi,
jumlah pasukan melarikan diri yang
terbesar terjadi pada hari Minggu, (4/7/2021).
Peristiwa itu terjadi hanya dua hari
setelah Amerika Serikat secara resmi menarik pasukan dan mengosongkan pangkalan
udara Bagram di Afganistan, sebagai bagian dari rencana untuk penarikan pasukan
asing pada 11 September, oleh Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.
Baca Juga:
Taliban Persekusi Ratusan Perempuan Afghanistan
Presiden Tajikistan, Emomali Rakhmon
pada Senin, (5/7/2021), memerintahkan pengerahan 20 ribu tentara cadangan untuk
memperkuat perbatasan dengan Afganistan.
Emomali Rakhmon, melakukan panggilan
internasional untuk membahas situasi dengan sekutu di kawasan tersebut,
termasuk Rusia sebagai mitra yang memiliki kehadiran militer besar di
Tajikistan.
Vladimir Putin meyakinkan Rakhmon bahwa
Moskow akan mendukung bekas Republik Soviet itu untuk menstabilkan
perbatasannya dengan Afganistan jika diperlukan, baik secara langsung maupun
melalui blok keamanan regional, kata Kremlin dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga:
Taliban Larang Anak Perempuan Berusia 10 Tahun untuk Sekolah
Rusia mengoperasikan pangkalan militer
terbesarnya di Tajikistan, di mana Rusia menempatkan tank, helikopter, dan
pesawat serang darat.
Tajikistan sedang mempertimbangkan untuk
mendirikan kamp-kamp bagi calon pengingsi dari Afganistan, kata sumber-sumber
pemerintah Afganistan, seperti dikutip WahanaNews
dari Reuters.
Taliban telah mengambil alih enam
distrik utama di Provinsi Utara Badakhshan, yang berbatasan dengan Tajikistan
dan Cina, setelah itu 1.037 prajurit Afganistan melarikan diri melintasi
perbatasan dengan ijin Tajikistan.