WahanaNews.co | Pada setiap tanggal 12 Juli ditetapkan sebagai “Hari Malala”, yang merupakan peringatan internasional untuk memperingati hari lahir Malala Yousafzai, seorang aktivis pembela pendidikan global dan perempuan.
Malala Yousafzai juga menjadi perempuan termuda yang meraih penghargaan nobel untuk perdamaian dunia.
Baca Juga:
RI-AS Kecam Kekerasan Terhadap Warga Sipil yang Berlanjut di Myanmar
Mengutip dari Facts.net, berikut ini fakta Hari Malala yang ditetapkan oleh PBB.
Penerima Penghargaan Nobel Termuda
Baca Juga:
KTT Liga Arab dan OKI Sepakati Tekanan Global: Cabut Keanggotaan Israel dari PBB Segera!
Salah satu fakta Hari Malala yang paling menonjol adalah status Malala Yousafzai sebagai penerima penghargaan Nobel Perdamaian termuda dalam sejarah pada 10 Oktober 2014.
Dirinya menerima penghargaan Nobel Perdamaian 2014 di Norwegia bersama dengan pembela hak-hak anak, Kailash Satyarthi.
Pada usia 17 tahun, Malala menjadi orang termuda sekaligus orang Pakistan kedua dalam sejarah yang menerimanya.
Menentang Taliban Pakistan di Usia Muda
Pada sekitar tahun 2007, Taliban Pakistan mulai menduduki Swat, distrik tempat tinggal keluarga Malala.
Pada saat itu, Taliban Pakistan ingin memberlakukan sejumlah aturan ekstrem, seperti hukuman mati bagi pemilik toko musik dan tukang cukur.
Mereka juga mencegah orang untuk divaksinasi, mendengarkan musik, atau menonton televisi.
Selain itu, mereka melarang anak perempuan bersekolah.
Bahkan, para ekstremis juga sampai menutup dan meledakkan sekolah-sekolah.
Malala Yousafzai, yang saat itu masih berusia 11 tahun, menyampaikan pidato publik pertamanya pada September 2008 di sebuah klub pers di Peshawar.
Pidatonya yang berjudul Bagaimana Beraninya Taliban Merampas Hak Dasar Saya untuk Pendidikan? itu pun menarik perhatian media.
Pernah Bekerja sebagai Blogger untuk BBC Urdu
Pada tahun 2008, BBC Urdu ingin meliput pendudukan Taliban Pakistan di Swat melalui sudut pandang seorang siswi.
Pada saat itu, banyak siswa menolak untuk menulis, karena keluarga mereka khawatir tentang potensi risiko yang dapat ditimbulkannya.
Salah satu koresponden BBC Urdu pun menghubungi Ziauddin Yousafzai, yang merupakan ayah Malala.
Akhirnya, Ziauddin Yousafzai menyarankan agar putrinya bisa menulis untuk mereka.
Para editor di BBC setuju bahwa Malala Yousafzai dapat membuat blog tentang kehidupan sehari-hari warga di bawah rezim Taliban Pakistan.
Pada saat itu, Malala duduk di kelas tujuh.
Untuk melindungi Malala, BBC menulisnya dengan nama samaran “Gul Makai”, terinspirasi dari tokoh cerita rakyat Pashtun.
BBC menerbitkan entri pertamanya pada 3 Januari 2009.
Taliban Pakistan Menembak Malala Yousafzai di Kepala
Terlepas dari risiko bahaya yang dihadapinya, Malala Yousafzai dengan sungguh-sungguh berbicara menentang Taliban Pakistan.
Dirinya bahkan menerima ancaman pembunuhan melalui media sosial dan bahkan memiliki catatan dan surat kabar yang diselipkan di bawah pintunya.
Pada tahun 2012, ancaman itu menjadi kenyataan.
Pada 9 Oktober 2012, seorang pria bersenjata dari Taliban Pakistan menyerang Yousafzai yang sedang berjalan pulang dari sekolah.
Malala dalam kondisi kritis di mana peluru mengenai beberapa inci mata kirinya, menembus lehernya dan bersarang di bahunya.
Dokter mengoperasinya di sebuah rumah sakit militer di Peshawar dan kemudian Malala menerima perawatan lebih lanjut di Birmingham, Inggris.
Pada 17 Oktober 2012, ia bangun dari koma dan menerima perawatan medis sampai sembuh total.
Malala keluar dari rumah sakit pada 3 Januari 2013.
Menyambut Ulang Tahun ke-16 dengan Memberikan Pidato
Fakta hari Malala yang paling menarik adalah bahwa pada 12 Juli 2013, ia merayakan ulang tahunnya yang ke-16 dengan memberikan pidato di markas besar PBB.
Pidato yang dibacakan adalah pidato publik pertamanya setelah serangan.
Selama upacara tersebut, Malala mengenakan salah satu selendang mendiang Benazir Bhutto, Perdana Menteri wanita pertama Pakistan.
Dalam pidatonya, ia berbicara untuk ribuan orang yang berjuang menyuarakan panggilan bantuan mereka.
Malala Yousafzai juga berbicara tentang hak asasi perempuan, termasuk hak atas pendidikan.
Dia meminta pemerintah untuk menyediakan anak-anak dengan pendidikan wajib gratis dan berusaha untuk memastikan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak di seluruh dunia.
PBB Menetapkan 12 Juli sebagai “Hari Malala”
Pidato Malala Yousafzai menarik perhatian publik dan menginspirasi para pemimpin serta selebriti di seluruh dunia.
Bagi banyak orang, Malala menjadi simbol perlawanan dan suar harapan bagi para perempuan di seluruh dunia.
Untuk menghormati keberaniannya, PBB menjuluki hari pidatonya sebagai Hari Malala.
Mendirikan Malala Fund pada 2013
Fakta hari Malala yang terakhir adalah dirinya mendirikan Malala Fund pada tahun 2013 bersama ayahnya.
Berbasis di Birmingham, Inggris, Malala Fund adalah organisasi nirlaba yang berkomitmen untuk menyediakan akses pendidikan gratis, aman dan berkualitas di seluruh dunia.
Menariknya, kontribusi pertama untuk organisasi ini datang dari aktris terkenal Angelina Jolie, yang menyumbangkan US$ 200.000 untuk mendanai pendidikan anak perempuan dari Distrik Swat.
Dana tersebut untuk membiayai pembuatan sekolah, ruang kelas dan program pendidikan untuk anak perempuan di banyak negara yang berbeda, antara lain seperti India, Brasil, Kenya, Ethiopia, Pakistan, dan Turki. [gun]