WahanaNews.co, Tel Aviv - The New York Times melakukan penyelidikan dan melaporkan bahwa ada kemungkinan roket Hamas berhasil membombardir fasilitas nuklir Israel di basis militer Sdot Micha selama serangan pada 7 Oktober.
Meskipun tembakan Hamas tidak langsung mengenai rudal nuklir, dampak dari hantaman roket memicu kebakaran di basis militer yang menyimpan berbagai persenjataan sensitif.
Baca Juga:
Pelanggaran Hukum Internasional, PBB: 70 Persen Korban di Gaza Adalah Perempuan dan Anak-anak
Serangan di sekitar Sdot Micha diketahui berlangsung selama beberapa jam.
Menurut analisis visual yang dilakukan oleh The New York Times setelah serangan, "Roket yang kemungkinan besar ditembakkan oleh militan Hamas pada serangan mereka pada 7 Oktober menghantam pangkalan militer Israel, yang menurut para ahli dianggap sebagai basis untuk banyak rudal berkekuatan nuklir di negara tersebut."
Meskipun demikian, Israel tidak pernah mengakui keberadaan senjata nuklirnya, walaupun pelaporan dari pihak Israel, pejabat AS, dan analis citra satelit semuanya sejalan bahwa negara tersebut setidaknya memiliki sejumlah kecil senjata nuklir.
Baca Juga:
Komandan Hamas Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon Utara
The New York Times awalnya mengidentifikasi hal ini dengan melihat kebakaran yang terjadi dengan menggunakan citra satelit publik NASA untuk mendeteksi kebakaran hutan.
Disebutkan, belum pernah ada kebakaran sehebat itu, sejak tahun 2004.
"Bukti lebih lanjut dari serangan tersebut terdapat dalam citra satelit yang tersedia untuk umum, catatan alarm roket, dan postingan media sosial, yang juga mengungkapkan upaya untuk memadamkan api yang dipicu oleh roket yang jatuh," muat media Amerika Serikat (AS) itu.
"Roket menghantam pangkalan tersebut, yang terletak 25 mil timur laut Gaza dan 15 mil barat Yerusalem, sekitar pukul 10 pagi," tambahnya.
Menurut Direktur Proyek Informasi Nuklir Federasi Ilmuwan Amerika, Hans Kristensen kemungkinan besar ada 25 hingga 50 peluncur rudal Jericho di pangkalan tersebut.
Menurut para ahli dan dokumen pemerintah AS yang tidak diklasifikasikan, rudal Jericho Israel memang dilengkapi kemampuan membawa hulu ledak nuklir.
"Hulu ledak tersebut kemungkinan besar disimpan di lokasi terpisah jauh dari pangkalan sehingga tidak berada dalam ancaman selama serangan," kata Kristensen, yang telah mempelajari pangkalan tersebut.
Awalnya, Israel tidak melaporkan serangan di Sdot Micha.
Tidak diketahui apakah Hamas secara spesifik mengetahui target mereka di sana, apakah itu fasilitas nuklir atau hanya fasilitas militer.
Serangan di Sdot Micha juga menunjukkan kegagalan sistem pertahanan udara Iron Dome Israel.
Iron Dome pada 7 Oktober dikatakan kewalahan karena jumlah tembakan yang masuk atau kehabisan rudal pencegat.
Meskipun begitu, Pasukan Pertahanan Israel menolak memberikan komentar terkait temuan media tersebut.
Setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, Israel mengumumkan perang di Gaza.
Hingga saat ini, hampir 16.000 warga sipil Gaza telah tewas.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]