WahanaNews.co | Dampak dari ledakan roket SpaceX beberapa menit usai diluncurkan dari Starbase di Boca Chica, negara bagian Texas, Amerika Serikat (AS), pada Kamis (20/4/2023) adalah munculnya kawah dadakan dan kerusakan serius di lokasi peluncuran.
Roket Starship yang diproduksi perusahaan luar angkasa milik Elon Musk itu adalah yang terbesar dan terkuat yang pernah dibuat.
Baca Juga:
Pukulan Telak bagi SpaceX: Falcon 9 Alami Kegagalan Pertama Sejak 2016
Diperkirakan, perbaikan akan memakan waktu berbulan-bulan, berpotensi menunda peluncuran lain dan memperlambat pengembangan roket yang direncanakan NASA untuk digunakan pada misi Bulan selanjutnya.
Melansir Kompas.com, sebelum peluncuran Elon Musk menyebutkan, mengudarakan Starship tanpa merusak landasan peluncurannya saja sudah merupakan kemenangan.
Roket setinggi 120 meter itu lalu berhasil lepas landas, naik selama sekitar empat menit hingga jatuh dan meledak di atas Teluk Meksiko.
Baca Juga:
Elon Musk Dinobatkan sebagai CEO dengan Gaji Tertinggi Sepanjang Sejarah
Beberapa hari kemudian, fotografer kantor berita AFP melihat pemandangan kehancuran di sekitar landasan.
Saat lepas landas, video SpaceX menunjukkan hujan puing yang berjatuhan hingga Teluk Meksiko, dari ketinggian di atas 1.400 kaki.
Menurut laporan pers setempat, awan debu menyelimuti kota kecil tersebut sepanjang beberapa kilometer jauhnya.
Foto-foto lokasi peluncuran menunjukkan menara raksasa yang menopang Starship sebelum lepas landas rusak tetapi masih utuh.
Namun, di bawahnya terdapat kawah besar seperti yang terlihat di foto-foto media sosial.
"Kekuatan mesin ketika tancap gas mungkin menghancurkan beton, bukan hanya mengikisnya," Elon Musk pada Sabtu (22/4/2023) mengakui di Twitter, perusahaan lain yang dia miliki. [eta]