WAHANANEWS.CO, Jakarta - Ketegangan di Timur Tengah kembali meningkat setelah sebuah serangan rudal dari Yaman mengguncang wilayah dekat pusat penerbangan utama Israel.
Insiden ini menandai eskalasi baru dalam konflik regional yang telah melibatkan berbagai aktor, termasuk kelompok Houthi dan negara-negara seperti Iran.
Baca Juga:
Rudal Houthi Guncang Ben Gurion, Israel Dikepung dari Langit
Serangan itu tidak hanya mencederai warga sipil, tetapi juga menunjukkan celah dalam sistem pertahanan udara Israel yang selama
Sebuah rudal balistik menghantam area di sekitar Bandara Internasional Ben Gurion, Israel, menyebabkan operasional penerbangan dihentikan sementara.
Rudal tersebut diluncurkan dari wilayah Yaman dan jatuh di jalan yang terletak dekat area parkir Terminal 3 bandara.
Baca Juga:
AS Bangun Perisai Rudal Luar Angkasa USD175 Miliar: China Resah, Rusia Kalem
Berdasarkan laporan dari Al Jazeera pada Minggu (4/5/2025), insiden ini menyebabkan tiga orang mengalami luka ringan. Dentuman ledakan memicu sistem peringatan darurat berbunyi dan mendorong sebagian warga di sekitar lokasi untuk segera mengungsi ke tempat perlindungan yang tersedia.
Pihak militer Israel mengonfirmasi bahwa sistem pertahanan udara mereka sempat berusaha mencegat rudal tersebut namun tidak berhasil.
Mereka menyatakan kegagalan tersebut sedang dalam proses penyelidikan untuk mengetahui penyebab teknis maupun kemungkinan kelengahan dalam sistem deteksi.
Hingga saat ini, kelompok Houthi yang berbasis di Yaman belum memberikan pernyataan resmi terkait serangan tersebut.
Namun sebelumnya, kelompok ini telah beberapa kali meluncurkan rudal dan drone ke wilayah Israel sebagai bagian dari reaksi mereka terhadap agresi militer di Gaza dan blokade terhadap jalur bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut.
Menanggapi serangan ini, Benny Gantz, pemimpin partai Israel Resilience, menuding Iran sebagai dalang di balik peluncuran rudal tersebut.
"Iran adalah pihak yang bertanggung jawab atas serangan rudal balistik ke wilayah Israel. Mereka harus menanggung konsekuensinya. Tindakan ini pasti akan menimbulkan respons keras terhadap Teheran," tegas Gantz.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]