WahanaNews.co | Rudal jelajah 3M14 Kalibr digunakan Rusia saat menyerang Ukraina pada hari pertama invasi, Kamis lalu.
Rudal ini merupakan salah satu senjata favorit Moskow yang pernah digunakan untuk membombardir basis-basis ISIS di Suriah tahun 2015.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Selain misil jelajah tersebut, senjata lain yang dipakai Moskow adalah Multiple Launch Rocket System (MLRS), senjata pesawat, dan artileri.
Moskow mengeklaim invasinya hanya menargetkan situs-situs militer Ukraina. Namun, faktanya infrastruktur sipil juga jadi korban sasaran.
Militer Ukraina mengonfirmasi penggunaan misil Kalibr dalam invasi Moskow.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
“Pada pukul 13.00 pada 24 Februari, angkatan bersenjata negara agresor, Federasi Rusia, meluncurkan lebih dari 30 serangan, menggunakan rudal jelajah Kalibr, MLRS, senjata pesawat, dan artileri pada infrastruktur sipil dan militer Ukraina. Musuh melanjutkan serangan dengan dukungan pesawat militer yang melintasi perbatasan Ukraina ke arah Armiansk–Kherson, Chaplynka–Kakhovka," kata layanan pers Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina dalam sebuah posting di halaman Facebook-nya.
Rudal jelajah 3M14 Kalibr, yang oleh NATO dinamai SS-N-30A, adalah rudal jelajah serangan darat (LACM) Rusia dan versi perbaikan dari 3M-14E “Club” LACM.
SS-N-30A diperkirakan memiliki jangkauan sekitar 1.500 hingga 2.500 km (932 hingga 1553 mil) dan telah menjadi andalan dalam kemampuan serangan darat Angkatan Laut Rusia.