WahanaNews.co | Rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-15, yang mampu membawa hulu ledak nuklir dari Korea Utara (Korut), mampu menghabisi benua Amerika Serikat hanya dalam waktu 33 menit. Perkiraan ini merupakan hasil studi para peneliti pertahanan China.
Hasil penelitian dipublikasikan di jurnal berbahasa Mandarin; Teknologi Pertahanan Modern mengatakan jika rudal Hwasong-15 ditembakkan dari Sunchon di provinsi Pyongan Selatan Korea tengah, kemungkinan targetnya adalah kota Columbia, Missouri.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Menurut sekelompok peneliti pertahanan China, rudal Hwasong-15 dapat menghantam daratan AS hanya dalam 33 menit jika sistem pertahanan AS tidak mencegatnya.
Mengutip laporan yang diterbitkan South China Morning Post pada Sabtu (18/3/2023), tim peneliti yang mensimulasikan serangan tersebut mengatakan sebuah ICBM dapat menghantam Amerika Serikat bagian tengah dalam 1.997 detik, atau sekitar 33 menit. Rudal hipotetis tim peneliti menggunakan rudal Hwasong-15 yang diuji Korea Utara pada 2017.
Ketika sebuah rudal Hwasong-15 ditembakkan dari Sunchon, markas besar pertahanan rudal AS bakal menerima peringatan dalam waktu 20 detik.
Baca Juga:
Krisis Kelahiran di Korut: Pemerintah Penjarakan Dokter Aborsi dan Sita Alat Kontrasepsi
Lalu gelombang pertama rudal pencegat dari Amerika Serikat diluncurkan dari Fort Greely, Alaska, dalam waktu 11 menit, dan yang kedua dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg di California, yaikni ketika gelombang pertama rudal pencegat menemui kegagalan.
Studi ini juga menunjukkan ada celah dalam jaringan pertahanan nuklir Washington, seperti sistem "rantai pembunuh", yang akan membuat serangan sulit diidentifikasi.
“Sebuah rudal berkemampuan nuklir dua tahap dengan jangkauan efektif 13.000 km sudah cukup untuk menghantam seluruh tanah air AS,” kata Tang Yuyan dari Institut Teknik Sistem Elektronik Beijing, yang juga memimpin penelitian tersebut.
Pakar Amerika sendiri dilaporkan meragukan bahwa sistem pertahanan Amerika bakal mampu menahan rudal nuklir Korea Utara.
Frederick K Lamb, profesor fisika di Universitas Illinois mengungkapkan pendapatnya melalui CNN, jika Korea Utara menembakkan ICBM bersenjata nuklir ke Amerika Serikat, mereka tak yakin mampu mengantisipasinya.
"Kami tak dapat memastikan bahwa sistem pertahanan rudal kami akan mencegahnya,” sebutnya. [afs/eta]