Rudal Tomahawk diproduksi oleh unit Raytheon, anak perusahaan RTX. Berdasarkan data anggaran Pentagon, AS berencana membeli 57 unit rudal ini pada 2026 dengan biaya rata-rata US$1,3 juta per unit.
Pemerintah juga menggelontorkan dana tambahan untuk modernisasi sistem pemandu dan teknologi rudal agar tetap relevan menghadapi pertahanan canggih.
Baca Juga:
Trump Berencana Ganti Nama Departemen Pertahanan Jadi Departemen Perang
Penggunaan di Medan Tempur
Tomahawk telah lama menjadi senjata andalan AS dan sekutunya. Rudal ini terbukti efektif dalam berbagai operasi, termasuk ketika Angkatan Laut AS dan Inggris meluncurkan Tomahawk ke sasaran kelompok Houthi di Yaman beberapa waktu lalu.
Uji coba penerbangan GPS-enabled Tomahawk juga terus dilakukan untuk memastikan kesiapan operasional.
Baca Juga:
Palestina Bentuk Komite Konstitusi, Bakal Jadi Negara Penuh
Perbandingan dengan Persenjataan Ukraina
Jika benar dikirim, Tomahawk akan menjadi tambahan signifikan bagi gudang persenjataan Ukraina yang saat ini sudah diperkuat oleh berbagai rudal buatan dalam negeri dan pasokan Barat.
Flamingo: