WahanaNews.co | Rusia pada hari Rabu menyampaikan medali dan penghormatan besar Order of Courage pada pilot jet tempur Su-27 yang telah mencegat drone mata-mata MQ-9 Reaper Amerika Serikat (AS) hingga tercebur ke Laut Hitam.
Washington menganggap penghargaan itu sebagai penghinaan dan menyebut pilot itu "pilot paling bodoh".
Baca Juga:
Bashar Al Assad Tinggalkan Suriah, Rusia Beri Suaka demi Stabilitas Regional
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Menteri Pertahanan Sergey Shoigu menganugerahkan Medali Bintang Emas dan menghadiahkan dua pilot Order of Courage.
“Selain itu, Orders of Courage disampaikan pada pilot pesawat Su-27 yang telah menghadang kendaraan udara tak berawak MQ-9 Amerika saat melanggar wilayah udara yang terbatas bagi penerbangan guna keperluan operasi militer khusus,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby bersikap sinis terhadap penghargaan tersebut.
"Saya tidak tahu ada militer lain di dunia, Angkatan Udara lain di dunia yang akan memberikan penghargaan kepada pilot karena menabrak drone. Jika itu keberanian, maka saya kira mereka punya definisi yang berbeda. Itu menggelikan. Itu menghina," katanya, seperti dikutip Al Arabiya, Kamis (23/3/2023).
Baca Juga:
Connie Bakrie Sebut Tak Ada Urgensi dalam Kasusnya
"Saya tidak tahu mengapa mereka akan memberikan penghargaan keberanian kepada seorang pilot yang paling buruk dengan jahat menempatkan dirinya dan properti AS dalam risiko besar dan seorang paling idiot," lanjut Kirby.
Sebuah drone mata-mata militer MQ-9 Reaper Angkatan Udara AS jatuh ke Laut Hitam pada 14 Maret setelah konfrontasi dengan jet tempur Su-27 Rusia di wilayah udara internasional dekat Crimea, wilayah yang berada di bawah kendali Rusia.
AS dan Rusia menawarkan versi berbeda dari peristiwa dan penyebab jatuhnya drone MQ-9 Reaper.
AS berpendapat bahwa jet tempur Su-27 Rusia menabrak baling-baling drone yang menyebabkannya jatuh ke Laut Hitam.