Menurutnya, perlawanan pasukan Ukraina di luar ekspektasi mereka.
Selain itu, sumber tersebut juga mengklaim sekitar 200 tentara bayaran Rusia tewas dalam perang Ukraina sampai per akhir Februari lalu.
Baca Juga:
Rusia Hujani Drone Ukraina, 77 Pesawat Nirawak Ditembak Jatuh dalam Semalam
Sementara itu, sejumlah pejabat AS dan Barat memprediksi Rusia bakal meningkatkan waktu dan serangan mereka di beberapa kota penting Ukraina, termasuk Kyiv.
Ini merupakan bagian dari perubahan strategi militer Rusia yang kini berfokus pada kota padat penduduk.
Seorang pejabat Barat menilai Rusia kini bersiap "mengebom kota agar mau menyerah,' Jumat (4/3). Tindakan ini diprediksi dapat meningkatkan korban jiwa.
Baca Juga:
Tak Peduli Tahun Baru, Rusia Enggan Gencatan Senjata di Ukraina
"Ini pendekatan yang sangat kasar. Semakin berat senjata, tak hanya sekadar membawa beban senjata, mereka juga lebih berat di bidang kerugian yang dapat ditimbulkan. Dan mereka jauh lebih tidak diskriminatif," kata pejabat tersebut.
"Hari-hari ke depan akan menjadi lebih buruk, dengan lebih banyak kematian, lebih banyak penderitaan, mengingat militer Rusia menggunakan lebih banyak senjata berat dan terus menyerang negara itu," kata Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, Jumat (4/3). [bay]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.