"Sebagian besar rudal musuh ditembak jatuh di atas laut oleh Pasukan Pertahanan Udara. Sayangnya, sebuah objek industri terkena. Satu orang tewas, dua lainnya terluka," kata Bratchuk melalui sebuah pesan di Telegram.
Awal pekan ini, pertahanan udara Ukraina, yang didukung oleh sistem canggih yang dipasok oleh Barat, menggagalkan serangan udara Rusia di Kyiv dan menembak jatuh semua rudal yang ditujukan ke ibu kota.
Baca Juga:
Serangan Pertama Militer Israel ke Hizbullah, Lebanon Timur, Setelah Perang Gaza
Juru bicara angkatan udara Ukraina Yurii Ihnat menyebut pengeboman tersebut menargetkan lokasi-lokasi di seluruh Ukraina. Rusia juga menggunakan enam rudal hipersonik aero-balistik Kinzhal dalam serangan itu.
Menurutnya, senjata itu merupakan senjata yang paling banyak ditembakkan.
Rudal balistik yang digunakan pada Kamis (18/5/23) tampaknya merupakan tipe X-101 dan X-55 yang dikembangkan pada masa Uni Soviet.
Baca Juga:
Israel Luncurkan Serang Udara ke Ibu Kota Suriah sampai Aleppo
Sementara rudal hipersonik yang digunakan sebelumnya telah berulang kali disebut-sebut oleh Presiden Rusia Vladimir Putin menjadi keunggulan kompetitif mereka dan merupakan salah satu senjata paling canggih di gudang senjata negaranya.
Rudal-rudal itu sulit dideteksi dan dicegah karena kecepatan hipersonik dan kemampuan manuvernya.
Sistem pertahanan udara Barat yang canggih, termasuk rudal Patriot buatan Amerika, telah membantu Kyiv terhindar dari kehancuran yang sempat terjadi di sepanjang garis depan utama di bagian timur dan selatan negara itu.