WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pemerintah Rusia resmi mengumumkan pembentukan satuan militer baru yang berfokus pada operasi drone atau sistem nirawak.
Cabang terbaru dalam struktur angkatan bersenjata tersebut diberi nama Pasukan Sistem Nirawak (Unmanned Systems Forces), menandai langkah besar Rusia dalam memperkuat kapabilitas militernya di bidang teknologi tanpa awak.
Baca Juga:
Proyek Sulap Sampah Jadi Energi Listrik di 7 Kota Ini Bakal Dimulai Pemerintah
“Pasukan Sistem Nirawak telah dibentuk di Angkatan Bersenjata Rusia,” kata Wakil Kepala Pasukan Sistem Nirawak, Sergey Ishtuganov, seperti dikutip dari Komsomolskaya Pravda, Kamis (13/11/2025).
Menurut Ishtuganov, struktur organisasi pasukan baru ini telah disusun dan pimpinan utamanya sudah ditunjuk oleh Kementerian Pertahanan Rusia.
Namun, ia belum mengungkapkan detail mengenai jumlah personel atau lokasi markas komando utama pasukan tersebut.
Baca Juga:
Zulhas Soal Sampah: RI Sudah Tertinggal 20 Tahun
“Operasi tempur unit sistem nirawak dilakukan sesuai dengan rencana terpadu dan berkoordinasi dengan unit lain dari kelompok pasukan,” ujarnya, menegaskan bahwa satuan ini akan bekerja secara sinergis dengan cabang militer lain dalam menjalankan operasi di medan tempur.
Saat ini, para personel spesialis tengah menjalani pelatihan intensif di sejumlah lembaga pendidikan militer, termasuk akademi milik Kementerian Pertahanan serta pusat pelatihan yang berafiliasi dengan universitas sipil.
“Namun pekerjaan sedang dilakukan untuk menciptakan lembaga pendidikan tinggi militer untuk Pasukan Sistem Nirawak,” tambah Ishtuganov, menandakan bahwa Rusia juga tengah menyiapkan sistem pendidikan tersendiri guna mencetak operator dan teknisi drone masa depan.
Langkah ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Vladimir Putin pada Juni lalu di Moskow, yang menyatakan pentingnya membentuk cabang militer khusus untuk sistem nirawak.
Pembentukan pasukan tersebut menunjukkan tekad Rusia untuk mengadaptasi strategi militernya terhadap bentuk peperangan modern yang semakin didominasi teknologi otomatis dan drone.
Peran drone memang terbukti krusial dalam konflik Rusia–Ukraina yang masih berlangsung hingga kini.
Penggunaan pesawat nirawak dalam pengintaian, serangan presisi, hingga logistik militer menjadi elemen penting di kedua pihak.
Upaya perdamaian yang dipimpin oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump pun belum mampu menghentikan eskalasi konflik tersebut.
Menariknya, Ukraina lebih dulu membentuk Pasukan Sistem Nirawak pada Juni 2024.
Langkah itu menjadikan Ukraina sebagai negara pertama di dunia yang memiliki unit militer khusus yang didedikasikan sepenuhnya untuk pengembangan dan penggunaan drone dalam pertempuran.
Pembentukan pasukan serupa oleh Rusia kini menandai babak baru dalam perlombaan militer berbasis teknologi nirawak di kancah global.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]