WahanaNews.co | Serangan kelompok simpatisan ISIS di daerah terpencil barat daya Niger dilaporkan telah menewaskan setidaknya 60 warga.
Insiden tersebut terjadi awal pekan ini di daerah terpencil yang berbatasan dengan Burkina Faso dan Mali, namun kabar tersebut tampaknya baru muncul belakangan ini.
Baca Juga:
2 Terduga Teroris Jaringan ISIS Ditangkap Densus 88 di Jakarta Barat
"Anggota bersenjata berat dari afiliasi ISIS lokal telah menyerang pasukan pertahanan lokal yang dikenal sebagai Komite Kewaspadaan," kantor berita setempat melaporkan mengutip pejabat Niger yang dinukil Russia Today, Jumat (5/11/2021).
Kelompok pertahanan itu dipimpin langsung oleh kepala desa Banibangou, yang termasuk di antara 60 orang yang tewas.
"Sembilan orang masih hilang dan 15 lolos dari pembantaian," kata seorang politisi lokal kepada AFP.
Baca Juga:
Dalang Penembakan Massal di Moskow Diduga ISIS Cabang Afghanistan
Zakari Karidjo, wakil pemerintah distrik Banibangou, menggambarkan insiden itu sebagai bentrokan, dan mengatakan kedua belah pihak menderita kerugian. Sementara Marsadou Soumaila, seorang pejabat di daerah tetangga Ouallam, mengkonfirmasi kematian pemimpin desa itu kepada Reuters.
Beberapa laporan mengatakan serangan itu terjadi di dekat desa Banibangou, sementara yang lain menyatakan bahwa itu terjadi di dekat desa Adab-Dab, sekitar 55 km jauhnya. Sebuah sumber AFP mengatakan para gerilyawan telah kembali ke Mali, tempat asal mereka, membawa mayat para anggota ISIS yang tewas bersama mereka.
Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut. Wilayah ini adalah salah satu titik panas dalam konflik kekerasan selama bertahun-tahun antara negara-negara Sahel Afrika Barat – dibantu oleh kekuatan asing termasuk Prancis – dengan sejumlah kelompok ekstremis, termasuk afiliasi al-Qaeda dan ISIS yang mencari pijakan lokal.