Moskow sebelumnya meminta informasi lebih lanjut sebelum
menarik kesimpulan tentang insiden tersebut.
Pada Rabu, Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Dmitry
Polyanskiy mengatakan negaranya menolak "analisis "sangat mungkin" dari
Inggris."
Baca Juga:
Israel Tak Senang DK PBB Mengheningkan Cipta untuk Ebrahim Raisi
"Kita perlu menetapkan fakta. Kita tidak perlu
terburu-buru mengambil kesimpulan atau tindakan apa pun tanpa memiliki bukti
atas apa yang telah terjadi," ujar Polyanskiy.
Serangan itu diduga menewaskan dua orang di atas kapal
tanker yakni seorang kapten Rumania dan seorang anggota awak Inggris.
Beberapa jam setelah insiden mematikan itu, Perdana Menteri
Israel Naftali Bennett mengklaim negaranya memiliki "bukti" bahwa
Iran berada di balik serangan itu.
Baca Juga:
AS Cegah Palestina Gabung PBB, China: Akan Terus Diingat Sejarah
Awal pekan ini, agen pelacakan kapal Angkatan Laut Kerajaan
Inggris, Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO), melaporkan satu kapal
"dibajak" di lepas pantai UEA di Teluk Oman.
UKMTO kemudian mengatakan para tersangka penyerang telah
meninggalkan kapal dan kapal itu aman.
Militer Iran menanggapi laporan itu dengan menolaknya
sebagai "semacam perang psikologis". Kementerian Luar Negeri Iran
mengajukan pertanyaan tentang klaim "sangat mencurigakan". [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.