WahanaNews.co, Jakarta - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Minggu (10/12/23) kembali menyampaikan seruannya untuk gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza di tengah pemboman Israel di wilayah kantong Palestina yang terkepung itu.
Saat berbicara di Forum Doha di Qatar, Guterres mengkritik sikap diam Dewan Keamanan PBB atas konflik Gaza.
Baca Juga:
RI Sampaikan Pernyataan Lisan Dukung Palestina di Mahkamah Internasional
“Serangan mengerikan yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober, diikuti dengan pemboman tanpa henti oleh Israel di Gaza justru ditanggapi dengan sikap diam Dewan. Setelah lebih dari satu bulan, Dewan akhirnya mengeluarkan resolusi, dan saya menyambut baik (resolusi itu),” ujarnya.
Pada 15 November 2023, Dewan Keamanan PBB telah menghasilkan satu resolusi yang menyerukan jeda kemanusiaan di Jalur Gaza. Resolusi itu adalah pertama kalinya sejak perang Israel-Hamas pecah pada 7 Oktober 2023.
Namun, resolusi itu tak lantas langsung menghentikan agresi Israel di Jalur Gaza.
Baca Juga:
Serukan Gencatan Senjata di Gaza, AS Sodorkan Draf Resolusi DK PBB
“Penundaan (gencatan senjata) ini menimbulkan dampak buruk, otoritas dan kredibilitas Dewan telah sangat ternodai, dan resolusi itu tidak dilaksanakan,” tambahnya.
Guterres menekankan bahwa warga sipil di Gaza tidak memiliki jaminan keamanan dan perlindungan.
“Jumlah korban sipil di Gaza dalam waktu sesingkat ini benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya,” katanya, menambahkan bahwa sistem layanan kesehatan dalam ambang kehancuran.