WahanaNews.co | Selusin mortir meledak beberapa ratus meter dari titik pertemuan Menteri Dalam Negeri Ukraina Denys Monastyrskiy dengan sejumlah jurnalis.
Mendagri dan jurnalis tersebut rencananya bertemu di garis depan wilayah 'konfrontasi' dengan kelompok milisi yang diklaim disokong Rusia.
Baca Juga:
Serang Markas Militer Rusia, Pejabat Ukraina: Kami Hanya Membela Diri
Seperti dilansir dari AFP, Monastyrskiy terpaksa mencari perlindungan saat peluru-peluru itu meledak.
Peristiwa itu terjadi tak lama setelah dia meladeni wawancara video jurnalis media massa internasional.
Setelah kondisi dinilai cukup aman Monastyrskiy dan rombongannya, serta sejumlah jurnalis segera meninggalkan lokasi tersebut.
Baca Juga:
Rusia Tambah Pasukan, Kemenhan Ukraina: Kami Mulai Terdesak di Mariupol
Namun, militer Ukraina mengonfirmasi setidaknya dua prajurit mereka tewas dalam serangan kelompok milisi yang diklaim disokong Rusia.
Itu adalah korban jiwa pertama di wilayah tersebut setidaknya dalam sebulan terakhir.
Titik tersebut merupakan garis depan konfrontasi antara militer Ukraina dengan kelompok separatis yang diklaim disokong Rusia.
Kelompok separatis Ukraina yang diklaim disokong Rusia itu beroperasi di wilayah perbatasan Lugansk dan Donetsk.
Wilayah yang terletak di timur Ukraina itu menjadi titik panas konflik pasukan pemerintah dengan dikuasai kelompok milisi pro-Rusia selama ini.
Kelompok milisi menuduh pemerintahan Ukraina di Kiev sedang gencar untuk mengusir mereka keluar dari daerah itu.
Namun Kiev menegaskan tidak memiliki rencana seperti itu, dan pada gilirannya menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin meningkatkan ketegangan untuk memprovokasi sebuah insiden yang dapat menjadi dalih melancarkan invasi.
Mengutip dari kantor berita Rusia, Tass, pemimpin kelompok milisi di Lugansk (LPR), Leonid Pasechnik memerintahkan mobiliasasi umum.
Dalam dekrit yang dikeluarkannya, Pasecnhnik mengatakan mobilisasi bertujuan untuk menciptakan kondisi memukul mundur LPR oleh Kiev.
Mobilisasi itu memerintahkan kesiapan pertempuran penuh untuk milisi Rakyat dan unit militer lainnya.
Selain di Lugansk, di Donetsk, pemimpin milisinya Denis Pushilin juga telah memerintahkan mobilisasi umum.
"Saya mengimbau kepada warga untuk melapor ke dinas wajib militer," katanya dalam video pidato, Sabtu.
"Saya telah menandatangani dekrit tentang mobilisasi umum hari ini.".
"Kami akan melindungi Donbass dan semua orang Rusia," katanya.
Pushilin juga memerintahkan pemerintah untuk mengalihkan ekonomi untuk bekerja dalam kondisi masa perang, menurut dekrit tersebut. [rin]