WAHANANEWS.CO, Jakarta - Serangan udara Amerika Serikat ke wilayah yang dikuasai kelompok Houthi di Yaman kembali mengguncang kawasan, memunculkan kekhawatiran akan konflik yang makin melebar di Timur Tengah.
Target kali ini adalah pelabuhan minyak utama Ras Issa, dan serangan ini disebut-sebut sebagai yang paling mematikan sejak kampanye udara AS diluncurkan pada Maret lalu.
Baca Juga:
AS Akan Tarik 1.000 Tentara dari Suriah
Serangan Malam Hari dan Puluhan Korban Jiwa
Menurut laporan Bloomberg, jet tempur AS meluncurkan lebih dari belasan serangan ke terminal impor bahan bakar Ras Issa pada malam hari, menewaskan sedikitnya 74 orang — sebagian besar di antaranya adalah pekerja pelabuhan — serta melukai 171 orang lainnya.
Otoritas kesehatan yang dikelola oleh Houthi di wilayah tersebut mengonfirmasi jumlah korban.
Baca Juga:
Pakai Produk China, Busana Jubir Gedung Putih Karoline Leavitt Jadi Sorotan
Ras Issa yang terletak sekitar 60 kilometer utara kota pelabuhan Hodeida di tepi Laut Merah, merupakan jalur penting distribusi bahan bakar ke wilayah yang dikuasai Houthi.
Kelompok itu menyebut terminal mengalami kerusakan besar akibat bombardir.
Tujuan Serangan: Memukul Ekonomi Houthi