Erdogan menyebut serangan Moskow di Ukraina tidak dapat diterima tetapi menghindari sanksi Barat yang menargetkan ekonomi Rusia.
"Kita perlu menjaga persahabatan kita dengan (Volodymyr) Zelensky dan (Vladimir) Putin," kata Erdogan, merujuk pada para pemimpin Rusia dan Ukraina.
Baca Juga:
Turki Bekuk 34 Mata-mata Israel yang Incar Warga Palestina
Sementara itu, kanselir Jerman mengunjungi Moskow sebelum dimulainya permusuhan dan telah berbicara beberapa kali dengan Presiden Rusia Putin, sambil memberikan senjata kepada Ukraina.
Kamis lalu, Turki menjadi tuan rumah pembicaraan pertama antara menteri luar negeri Rusia dan Ukraina sejak invasi ke Ukraina dimulai pada 24 Februari.
Scholz memuji upaya Ankara untuk solusi diplomatik sebagai langkah positif dan sangat berguna.
Baca Juga:
Adu Kuat Erdogan Dengan Kilicdaroglu di Pilpres Turki, Siapa Menang?
"Senjata harus dibungkam sesegera mungkin," katanya, mendesak Putin untuk menghentikan serangan Rusia di Kyiv.
Bagi Guenter Seufert, peneliti di Institut Jerman untuk Urusan Internasional dan Keamanan, kunjungan Scholz bertujuan untuk menjaga agar Ankara tetap berpihak.
"Tidak ada yang menuntut Turki untuk mematuhi sanksi Barat, tetapi Turki seharusnya tidak mencoba membuka saluran tambahan untuk menghindari sanksi," katanya kepada AFP.