Zhu juga memastikan, pasukan yang
mengikuti latihan ini menjalani skenario seperti pertempuran sungguhan.
Tak hanya pada di waktu terang, setiap
prajurit wajib siaga penuh di waktu gelap guna menjaga kedaulatan China.
Baca Juga:
China Ancam Serbu Taiwan, Dampaknya Bisa Lebih Dahsyat dari Perang di Ukraina
"Sebagai pasukan tingkat utama
yang berbasis di pantai tenggara, kami harus berlatih keras di bawah skenario
seperti dalam pertempuran nyata. Siap tempur setiap saat dan tegas menjaga
kedaulatan dan integritas nasional," ujar Zhu.
Latihan tempur dengan skala yang cukup
besar ini digelar pasca Angkatan Udara AS (US
Air Force) mengirim dua unit pesawat ke Taiwan (Republik China).
Tepatnya Kamis (15/7/2021) lalu,
sejumlah pesawat angkut taktis C-164A Wolfhund militer Amerika Serikat mendarat
di Taiwan.
Baca Juga:
Nuklir Hipersonik Baru Korea Utara 5 Kali Kecepatan Suara, Bisa Hantam Pangkalan AS Dalam Hitungan Menit
Sebelumnya, pada 6
Juni 2021, militer AS juga mengerahkan sejumlah pesawat angkut lainnya ke
Taiwan, Boeing C-17 Globemaster III. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.