"Blinken mengatakan AS tidak mengetahui waktu pasti serangan tersebut tetapi menekankan bahwa serangan dapat dimulai paling cepat dalam 24-48 jam ke depan. Yang berarti paling cepat pada hari Senin," muat sumbernya.
Dikatakan bagaimana Blinken sempat merasa sudah mencapai terobosan terutama soal gencatan senjata. Namun semuanya berubah ketika pembunuhan, khususnya di Teheran, terjadi.
Baca Juga:
Lebanon Kian Terancam, Netanyahu Sesumbar Hantam Hizbullah Tanpa Ampun
"Sekarang kesepakatan lebih dibutuhkan dari sebelumnya," kata sumber merujuk Blinken.
Sementara itu, juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller menolak berkomentar. Sedangkan Komandan Komando Pusat AS, Jenderal Michael Kurilla, diperkirakan akan tiba di Israel pada hari Senin waktu setempat untuk menyelesaikan persiapan dengan Pasukan Pertahanan Israel menjelang kemungkinan serangan oleh Iran dan Hizbullah.
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengadakan pertemuan pada Minggu malam. Ia disebut bertemu dengan dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan para kepala militer serta badan intelijen.
Baca Juga:
Komnas HAM Kutuk Israel Atas Serangan di Lebanon yang Melukai 2 Prajurit TNI
"Iran dan antek-anteknya ingin mengepung kita dalam cengkeraman terorisme," kata Netanyahu.
"Kami bertekad untuk melawan mereka di setiap lini dan di setiap arena dekat dan jauh. Siapa pun yang ingin menyakiti kita akan membayar harga yang sangat mahal," tambahnya.
Raja Arab Turun