Baru-baru ini, KJ-500 juga menjalani penugasan luar negeri pertamanya dalam latihan militer besar "Eagles of Civilization" yang melibatkan Angkatan Udara China dan Mesir.
Dalam latihan tersebut, China juga mengerahkan pesawat angkut YY-20A dan jet tempur J-10, sementara Mesir menghadirkan armada MiG-29.
Baca Juga:
Jet Siluman Super AI Muncul dari China dan AS: Siapa Penguasa Langit Selanjutnya?
Latihan ini menjadi simbol penguatan kerja sama militer China-Mesir, seiring ambisi Beijing untuk memperluas pengaruh geopolitiknya di benua Afrika.
Namun, kerja sama militer China-Pakistan tidak hanya terbatas pada langit.
Di darat, Pakistan baru-baru ini memperkuat pertahanannya dengan sistem pertahanan rudal balistik HQ-19, yang mampu mencegat rudal musuh pada fase akhir lintasannya.
Baca Juga:
Aib Besar di Langit Kashmir: Rafale India Seharga Rp4 Triliun Kandas Dihantam PL-15
Sistem ini merupakan peningkatan signifikan dari HQ-9B dan HQ-16FE yang sebelumnya menjadi andalan sistem pertahanan udara Pakistan, terutama untuk menghadapi potensi ancaman dari India.
Di laut, kolaborasi strategis ini juga tampak jelas. China telah menyuplai Pakistan dengan kapal selam kelas Hangor dan fregat kelas Tughril, dua aset yang memperkuat armada laut Pakistan dalam menjaga stabilitas di kawasan Samudra Hindia.
“China kini bukan hanya pemasok, tapi mitra strategis penuh dalam arsitektur militer Pakistan,” tegas pengamat hubungan internasional dari Universitas Punjab, Prof. Raza Hussain.