Menurut sang ilmuwan politik, Amerika Serikat sedang meletakkan infrastruktur militer yang serius di Eropa, di bawah komando personel yang paling kompeten, untuk konflik militer yang panjang dengan tujuan melemahkan Rusia.
"Kita harus siap untuk skenario seperti itu tidak hanya secara militer, tetapi juga secara ekonomi, dan keuntungan relatif dalam konfrontasi ini hanya dapat dicapai melalui organisasi dan intelijen yang lebih baik daripada Amerika Serika," pungkasnya.
Baca Juga:
Debut di CAEXPO–CABIS 2025, Kalsel Torehkan Kontrak Bisnis Raksasa dan Perluas Jaringan Global
Kekhawatiran Jika Rusia dan AS Bakal Perang
Duta besar Rusia untuk Amerika Serikat (AS), Anatoly Antonov, menyinggung mengenai kemungkinan dua negara adidaya itu berperang.
Baca Juga:
Kemenkes Luncurkan Kampanye Eliminasi Kanker Leher Rahim, Samarinda Jadi Pionir di Kalimantan
Ia mengatakan bahwa kenekatan AS mengirim senjata ke Ukraina, meski telah diperingatkan Rusia, akan menimbulkan konflik langsung.
Dikhawatirkan, situasi yang kian memanas itu akan memicu perang nuklir yang menjadi kekuatan utama keduanya.
Dilansir dari RIA Novosti, Sabtu (18/6/2022), Antonov menyebut AS memiliki determinasi untuk melihat kekalahan Rusia.