WahanaNews.co | Negara anggota NATO, Italia, khawatir setelah Amerika Serikat (AS) dan Rusia ribut soal jatuhnya drone MQ-9 Reaper Amerika di Laut Hitam.
Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani mengatakan, jatuhnya seorang pilot mata-mata Amerika tingkat tinggi merupakan ketegangan yang mengkhawatirkan dalam hubungan Moskow-Washington.
Baca Juga:
Bashar Al Assad Tinggalkan Suriah, Rusia Beri Suaka demi Stabilitas Regional
Dia juga mendesak Barat dan Rusia agar berhati-hati dan menghindari konfrontasi langsung.
Militer AS menuduh jet tempur Su-27 Rusia jatuh dan menembak jatuh pesawat tak berawak MQ-9 Reaper AS di Laut Hitam. Drone itu terlihat di lepas pantai Krimea selama penerbangan pengintaian ketika insiden itu terjadi.
Washington mengklaim drone itu sedang dalam misi rutin di wilayah udara internasional ketika dicegat oleh dua jet tempur Su-27 Rusia, yang membuang bahan bakar ke drone, dan salah satu pesawat tempur kemudian menabrak baling-baling MQ-9 Reaper.
Baca Juga:
Connie Bakrie Sebut Tak Ada Urgensi dalam Kasusnya
Rusia, bagaimanapun, bersikeras bahwa kedua jet tempurnya tidak melakukan kontak dengan pesawat tak berawak Amerika atau pun menembakkan senjata.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan drone MQ-9 terbang tak terkendali dan jatuh sebagai akibat dari manuver yang tajam.
Berbicara kepada saluran televisi Sky TG24 pada hari Rabu (15/3/2023), Tajani mengatakan bahwa meskipun AS dan Rusia sama-sama mengambil sikap keras atas insiden tersebut, mereka berusaha untuk "tidak mengubah perkara menjadi casus belli".