Ia mengecam pelanggaran hak-hak penganut agama pada hari raya umat Muslim, menyebutnya tidak dapat diterima.
"Dapatkah Anda membayangkan hal ini terjadi di Eropa yang tercerahkan, seperti yang sering mereka sebut?" tanya dia retoris.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin yang menyatakan bahwa penghujatan terhadap Al-Quran tidak dapat diterima di Rusia sangat penting mengingat peristiwa terakhir di Swedia, kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan, Kamis (29/6).
"Kemarin ada perjalanan yang cukup sibuk ke Dagestan; di Derbent, [Putin] mengunjungi masjid tertua di negara kita, dia diberi Al-Quran. Presiden mencatat bahwa melanggar Al-Quran dengan cara apa pun merupakan kejahatan di negara kita. Tentu saja, ini adalah komentar yang sangat penting mengingat apa yang terjadi di Swedia. Kami memiliki Pasal Pidana untuk itu," kata Peskov.
Presiden Rusia Vladimir Putin menerima kitab suci Al-Quran sebagai hadiah selama kunjungannya ke Masjid Juma di Derbent, Dagestan, di Kaukasus Utara.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
"Kami memberikan Al-Quran dari Mekah yang suci kepada presiden kami," kata Veli Fataliyev, direktur museum di Derbent, kepada TASS.
Selama kunjungan kerjanya ke Dagestan, Putin mengunjungi Masjid Juma di Derbent.
Ini adalah masjid tertua di Rusia dan salah satu yang tertua di dunia. Menurut sejumlah sumber tertulis, pembangunan masjid ini dimulai oleh pemimpin militer Arab, Maslama ibn Abd al-Malik, pada tahun 733-734 M.