Sebelumnya, pekerja perempuan Afghanistan, khususnya pekerja kesehatan, guru dan para pembela hak perempuan, mendesak masyarakat internasional untuk melanjutkan bantuan keuangan kepada Afghanistan, Selasa (28/9).
Mereka mengatakan, penghentian bantuan kepada Afghanistan telah berdampak tidak proporsional terhadap perempuan.
Baca Juga:
Taliban Persekusi Ratusan Perempuan Afghanistan
Aqela Noori, seorang guru, mengatakan pada konferensi pers di Kabul, bahwa 120.000 pendidik perempuan dan hampir 14.000 petugas kesehatan perempuan belum mendapatkan pembayaran gaji selama dua sampai tiga bulan terakhir.
“Kami menyerukan kepada masyarakat internasional, Bank Dunia dan badan-badan kemanusiaan internasional untuk tidak menghentikan bantuan kemanusiaan mereka kepada Afghanistan. Jangan tinggalkan Afghanistan sendirian di masa sulit ini,” katanya.
Sejak Taliban menyerbu Kabul pada 15 Agustus dan menguasai negara itu, dunia terus memperhatikan apakah Taliban akan memberlakukan kembali aturan keras yang mereka jalankan seperti pada akhir tahun 1990-an, termasuk apakah Taliban akan menghargai hak-hak perempuan. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.