"LGBT... Itu bertentangan dengan hukum Syariah kami," katanya.
Seorang pejabat tinggi bank sentral Afghanistan mengaku telah meminta negara-negara Eropa termasuk Jerman untuk mencairkan sebagian aset negara Asia Selatan itu.
Baca Juga:
Taliban Persekusi Ratusan Perempuan Afghanistan
Pejabat itu mengatakan pencairan aset menjadi krusial demi mencegah perekonomian Afghanistan kolaps.
Jika perekonomian runtuh, katanya, itu akan memicu migrasi massal warga ke Eropa hingga memperburuk krisis pengungsi.
"Situasinya putus asa dan jumlah uang tunai berkurang. Saat ini masih ada kas uang tunai yang cukup untuk menjaga Afghanistan sampai akhir tahun," kata seorang anggota dewan Bank Sentral Afghanistan, Shah Mehrabi.
Baca Juga:
Taliban Larang Anak Perempuan Berusia 10 Tahun untuk Sekolah
"Eropa akan terkena dampak paling parah jika Afghanistan tidak mendapatkan akses ke aset-aset uang ini," ucapnya menambahkan.
Mehrabi mengatakan bahwa Afghanistan membutuhkan U$150 juta setiap bulan untuk "mencegah krisis yang akan segera terjadi" dan menjaga mata uang lokal dan harga stabil.
"Jika cadangan tetap beku, importir Afghanistan tidak akan mampu membayar pengiriman mereka, bank akan mulai runtuh, makanan akan menjadi langka, toko kelontong akan kosong," kata Mehrabi.