WahanaNews.co | Taliban, pengendali pemerintahan di Afghanistan, mulai membubarkaan Kementerian Urusan Perempuan. Mereka kemudian menggantinya dengan Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan yang dikenal sebagai "kementerian polisi moral".
Para pekerja di Ibu Kota Afghanistan, Kabul, mengganti simbol-simbol di kantor Kementerian Urusan Perempuan dengan simbol polisi moral Taliban pada Jumat. Penggantian tanda-tanda kementerian itu dilakukan ketika para pegawai perempuan departemen itu mengatakan mereka dicegat di luar gedung.
Baca Juga:
Taliban Persekusi Ratusan Perempuan Afghanistan
Para saksi dan foto Reuters menunjukkan sebuah tanda pada bangunan kementerian itu ditutupi dengan tulisan Arab berbunyi; "Pelayanan Doa dan Bimbingan dan Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan".
Seorang pegawai perempuan yang berbicara dalam kondisi anonim demi keselamatannya mengatakan dia dan rekan-rekannya telah mencoba untuk datang bekerja selama beberapa minggu, namun justru untuk disuruh pulang kembali ke rumah.
Gerbang gedung kementerian itu, kata pegawai itu, akhirnya dikunci.
Baca Juga:
Taliban Larang Anak Perempuan Berusia 10 Tahun untuk Sekolah
"Saya satu-satunya pencari nafkah di keluarga saya," kata pegawai perempuan kedua, yang juga mengatakan dia bekerja di departemen itu. "Ketika tidak ada kementerian, apa yang harus dilakukan seorang perempuan Afghanistan?" imbuh dia yang juga berbicara tanpa menyebutkan nama, seperti dilansir Reuters, Sabtu (18/9/2021).
Juru bicara Taliban tidak menanggapi permintaan komentar yang diajukan wartawan pada hari Jumat.
Ketika Taliban—yang menguasai Afghanistan bulan lalu di tengah kekacauan menyusul penarikan pasukan Amerika Serikat—terakhir berkuasa dari 1996-2001, anak perempuan tidak diizinkan bersekolah dan perempuan dilarang bekerja dan kuliah.