Lewat juru bicaranya, Stephane Dujarric, pemimpin badan dunia itu menyerukan otoritas di Afghanistan untuk memastikan akses yang sama ke pendidikan di semua tingkatan.
"Sekretaris Jenderal menegaskan kembali bahwa larangan pendidikan tidak hanya melanggar persamaan hak perempuan dan anak perempuan, tetapi akan berdampak buruk pada masa depan negara," kata Dujarric dalam sebuah pernyataan mengutip ucapan Guterres.
Baca Juga:
Taliban Persekusi Ratusan Perempuan Afghanistan
Kebijakan Taliban melarang kaum perempuan kuliah tersebut terungkap dalam surat yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan Tinggi Afghanistan untuk semua universitas negeri maupun swasta di negara tersebut.
"Anda semua diinformasikan untuk melaksanakan perintah penangguhan pendidikan perempuan sampai pemberitahuan lebih lanjut," demikian bunyi surat yang ditandatangani Menteri Pendidikan Tinggi Aghanistan, Neda Mohammad Nadeem.
Juru bicara Kementerian Pendidikan Tinggi Afghanistan, Ziaullah Hashimi, yang men-tweet surat itu, mengonfirmasi perintah tersebut melalui pesan teks ke AFP. [rgo]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.