WahanaNews.co | Militer Ukraina siap-siap nekat melakukan serangan balasan terhadap pasukan Rusia walaupun tanpa mendapat pasokan jet tempur F-16 Amerika Serikat (AS) maupun pesawat tempur Barat lainnya.
Hal itu diungkapkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, tanpa menyebutkan waktu serangan balasan yang direncanakan.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Dalam beberapa kesempatan, Zelensky telah meminta Barat untuk memperluas pasokan bantuan militer untuk Ukraina.
“Terus terang, itu akan sangat membantu kami. Tetapi kami juga memahami bahwa kami tidak dapat menyeretnya (untuk serangan balasan), itulah sebabnya kami akan memulai sebelum kami menerima F-16 atau model lain," kata Zelensky, seperti dikutip dari The Kyiv Independent, Senin (1/5/2023).
"Tetapi untuk menenangkan (perang atas) Rusia dengan fakta bahwa kami masih membutuhkan beberapa bulan untuk berlatih pada pesawat dan baru kemudian kami akan memulai (serangan balasan). Tidak, ini tidak akan terjadi. Kami akan mulai dan maju, sementara pada saat yang sama Sekaligus, saya kira ini sangat penting (menerima pesawat tempur Barat)," ujarnya.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Saat berbicara kepada wartawan Skandinavia di Kiev, Zelensky mengatakan bahwa ada negara yang memiliki F-16 dan pesawat jenis Barat lainnya yang siap membantu Ukraina.
"Kami mampu mengakhiri perang ini. Namun, tidak semuanya akan terjadi sekaligus besok. Kami membutuhkan waktu untuk berlatih, tetapi kami memiliki pemahaman bagaimana melakukan ini lebih cepat, dan kami memahami logistik di baliknya. Dan Yang terpenting, saat ini ada negara-negara yang memiliki F-16 atau pesawat jenis Barat lainnya yang mau, dan siap membantu kami,” paparnya, tanpa menyebut negara yang dimaksud.
Angkatan udara Ukraina saat ini hanya memiliki pesawat tempur era Soviet.
Melansir Sindonews, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pernah mendapatkan penekanan tentang hal ini dari Zelensky, yakni pada pertemuan yang diadakan di Kiev pada 20 April dan mengatakan bahwa aliansi militer tersebut perlu membuka pintunya untuk keanggotaan Ukraina.
Setelah menghadapi serangan musim dingin dan musim semi oleh Rusia, yang telah membuat kemajuan kecil di wilayah timur, Ukraina sekarang berencana untuk merebut kembali tanah di timur dan selatannya dalam serangan balasan dalam beberapa minggu atau bulan ke depan.
Dalam wawancara sebelumnya, Zelensky mengeklaim bahwa dia membawa pistol dan akan bertempur dengan pasukan Rusia sampai mati jika mereka menyerbu markasnya di Kiev ketika perang dimulai.
"Saya tahu cara menembak. Bisakah Anda membayangkan (tajuk utama seperti) 'Presiden Ukraina ditawan oleh Rusia?' Ini memalukan. Saya percaya ini akan menjadi aib," katanya saat berbicara kepada saluran televisi 1+1. [eta]