Penghentian pendanaan ini berisiko menghentikan seluruh upaya tersebut, yang tidak hanya vital bagi kesehatan nasional tetapi juga penting dalam pengendalian TB secara global.
Penyebaran penyakit menular di satu negara bisa menyebar dan memengaruhi kawasan lain dengan cepat.
Baca Juga:
Pemkab Kuningan Terima Bantuan Rp3 Miliar untuk Petani dari Kementan
Dampak pemangkasan anggaran ini juga meluas ke sektor kesehatan lain seperti program imunisasi dan pemberian makanan bagi anak-anak.
USAID sebelumnya mendukung program imunisasi yang melindungi 2,3 juta anak dari penyakit seperti difteri, campak, polio, dan tetanus.
Terhambatnya program ini bisa membalikkan pencapaian penting dalam upaya imunisasi.
Baca Juga:
Targetkan Panen Raya, Bupati Nias Barat Bagikan Puluhan Ton Benih Padi dan Jagung kepada Kelompok Tani
Program makanan bergizi untuk anak-anak kelaparan yang baru saja diluncurkan juga terhenti.
Pemerintah sementara Bangladesh kini berpacu mencari sumber pendanaan alternatif.
Beberapa negara seperti Tiongkok, Turki, dan beberapa negara Arab telah menunjukkan minat untuk membantu, namun ketidakpastian masih menyelimuti.