Bahkan, sumber mengatakan, jika India dalam waktu dekat ini malah akan membeli 15 juta barel minyak mentah dari Rusia.
Kesepakatan itu terjadi setelah awal pekan ini, Wakil Perdana Menteri Rusia, Alexander Novak berbicara dengan Menteri Perminyakan India, Hardeep Singh Puri.
Baca Juga:
Sosok Sheikh Hasina, PM Bangladesh Kabur ke India yang Mundur-Kabur karena Demo
"Kami tertarik untuk menarik investasi India lebih lanjut ke sektor minyak. Kami juga memperluas jaringan penjualan perusahaan Rusia di India," kata Novak.
Energi telah menjadi simbol kuat dari kemitraan strategis khusus dan istimewa antara perusahaan India dan Rusia yang dimulai sejak 2016.
Rosneft memiliki 49 persen dari Nayara Energy, perusahaan swasta India, yang menjalankan kilang terbesar kedua di negara itu.
Baca Juga:
PM Bangladesh Undur Diri, Hasina Mengungsi ke India
Kenaikan tiba-tiba harga minyak mentah dan gas telah mengganggu perkiraan anggaran pemerintah India untuk tahun keuangan saat ini.
Karena 85 persen dari kebutuhan minyak mentah India (5 juta barel per hari) harus diimpor, harga yang lebih tinggi untuk komoditas ini dapat merugikan India 1,6 persen dari produk nasional bruto tahunannya.
Sebagian besar impor berasal dari Timur Tengah (Irak 23 persen, Arab Saudi 18 persen, UEA 11 persen). AS juga menjadi sumber minyak mentah penting bagi India (7,3 persen). [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.